Kamis, 04 Oktober 2007

Exxonmobil: RI Bisa Kuasai 65 Persen Produksi Minyak Natuna

[Antara News] - ExxonMobil Coorporation mengisyaratkan Indonesia bisa saja menguasai porsi maksimal bagi hasil produksi pengelolaan minyak dan gas (production sharing contract/PSC) di Blok Natuna D Alpha sebesar 65 persen.

"Tujuan kami mengelola blok Natuna ini untuk memaksimalkan nilai Natuna bagi pemerintah Indonesia dan pelaku usaha pertambangan, dan itu yang tengah kami bahas," kata Senior Vice President ExxonMobil Corporation Mark W Alber seusai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Rabu (3/10).

Menurut Mark, pihaknya sudah lama membahas untuk memperpanjang kontrak di Blok Natuna D-Alpha. Sebelumnya, Exxon menguasai semua hasil produksi blok Natuna ini.

"Kami telah lama membahas perpanjangan kontrak ini dan akan terus berdialog untuk mencari cara-cara terbaik ke depan," katanya kepada wartawan.

Mark Alber juga mengungkapkan bahwa Wakil Presiden mengatakan akan lebih tepat jika negosisasi Natuna ini dibicarakan dalam pembicaraan yang sifatnya komersial. Karena itu, tambahnya nantinya akan ada diskusi lanjutan.

Menurut Vice President Public Affair Exxon Indonesia, Maman Budiman, pihaknya belum sampai pada penetapan angka soal porsi bagi hasil ini. Pasalnya masih ada pertimbangan soal kenaikan harga konstruksi dan harga pelayanan karena harga minyak mentah dunia naik.

Rabu, 03 Oktober 2007

ExxonMobil Temui Wakil Presiden Soal Natuna

[Tempo Interaktif] - ExxonMobil Corporation mengisyaratkan Indonesia akan memperoleh bagi hasil maksimal dalam kontrak kerja sama pengelolaan ladang minyak dan gas bumi Blok D-Alpha Natuna. "Tujuan kami mengelola Blok Natuna untuk memaksimalkan nilai Natuna bagi pemerintan Indonesia dan pelaku usaha pertambangan, dan itu yang tengah kami bahas," kata Mark W Alber, Senior Vice President ExxonMobil Corporation setelah bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Rabu (3/10).

Mark mengatakan, pihaknya sudah lama membahas untuk memperpanjang kontrak di Blok Natuna D-Alpha. "Kami telah lama membahas perpanjangan kontrak ini dan aka terus berdialog untuk mencari cara-cara terbaik kedepan," katanya.

Sebelumnya kontrak bagi hasil pengelolaan Blok D-Aplha Natuna dengan porsi 100 untuk kontraktor dan 0 untuk pemerintah. Di blok tersebut ExxonMobil melakukan kerja sama dengan Pertamina dengan masing-masing kepemilikan 76:24 persen. Sejak akhir 2005 pemerintah menyatakan kontrak Natuna telah berakhir. Namun, ExxonMobil menginginkan kontrak diperpanjang.