Jumat, 24 Maret 2006

PetroChina Produksi Minyak 82 Ribu Per Hari

[Kapan Lagi] - Perusahaan multinasional asal Cina, PetroChina International Companies telah memproduksi sebanyak 82.000 barel setara minyak per hari di Indonesia.

Government & Public Relation Manager PetroChina Indonesia Maryke PY Pulunggono di Jakarta, Jumat mengatakan, produksi tersebut dihasilkan dari enam blok migas.

"Lima dari enam blok tersebut dioperasikan PetroChina sendiri," katanya.

Kelima blok tersebut adalah Jabung, Bangko,(keduanya di Propinsi Jambi), Tuban yang salah satunya Lapangan Sukowati (Jawa Timur), Salawati Island, dan Salawati Basin (keduanya di Propinsi Papua).

Sedang, satu blok South Jambi B (Jambi) dioperasikan kontraktor migas lain.

"Dari kelima blok migas yang kita operasikan, Jabung merupakan primadona dengan produksi kini mencapai 58.000 barel setara minyak per hari," kata Maryke

Senin, 20 Maret 2006

Dirut PT Newmont Indonesia:Aksi Pembakaran Kamp Eksplorasi Merisaukan

[Sinar Harapan] - Direktur Utama PT Newmont Indonesia Noke Kiroyan mengatakan pihaknya tetap akan melanjutkan kegiatan eksplorasi di lokasi Dodo Ranti, Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa Barat, meski ada kasus penyerangan dan pembakaran kamp oleh masyarakat lokal.

“Namun untuk sementara ini, kami hentikan kegiatan sambil terus mencari tahu penyebabnya,” katanya.
“Jelas kami risau dengan perkembangan ini,” lanjutnya ketika dikontak SH, Senin (20/3), di Jakarta, namun dia menambahkan di lokasi itu belum diketahui apakah ada kandungan emas atau tembaga.

Pihaknya akan meminta kepada Pemkab setempat untuk membantu mencari tahu penyebab kemarahan masyarakat itu dan membantu meredakannya. Dia sendiri mengelak kalau dikatakan kasus ini terkait dengan masalah pembebasan tanah, karena lokasinya jauh di tengah hutan.

Ditanya berapa besar kerugian akibat insiden ini, Noke hanya mengatakan tidak terlalu besar karena bangunan itu semipermanen dan tidak ada alat-alat berat mengingat kegiatannya baru eksplorasi. Manager Humas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) Kasan Mulyono di Sumbawa Barat yang dihubungi SH membenarkan kegiatan eksplorasi di Dodo Rinti, 60 km timur dari tambang di Batu Hijau, kini dihentikan sementara, namun hal itu sama sekali tidak mengganggu operasi tambang NNT di Batu Hijau. Kasan sendiri mengaku tidak tahu dengan jelas apa tuntutan masyarakat yang datang menyerbu itu.

Jumat, 17 Maret 2006

Pemerintah Diminta Evaluasi Kerja Sama Operasi Perusahaan Asing

[Tempo Interaktif] - Masyarakat Pemantau Investasi Asing menyatakan, perjanjian kerja sama operasi di blok migas Cepu dapat dijadikan model kerja sama operasi ladang migas di Tanah Air.

Menurut Koordinator Masyarakat Pemantau Investasi Asing Mohammad Donk Ghanie,selama ini kerja sama dengan pihak asing dalam pengelolaan ladang minyak saat ini tidak menguntungkan. Ini berbeda dengan kerja sama dengan ExxonMobil. "Kami mempelajari, banyak sekali kerja sama dengan asing yang mana posisi tawar negara lebih rendah dengan porsi keuntungan lebih kecil," kata Mohammad Donk Ghanie, Kamis (16/3).

Karena itu, kata dia, pihaknya mendesak pemerintah mengevaluasi semua bentuk kerja sama pengelolaan ladang minyak dan gas agar posisi tawar dan porsi keuntungan negara menjadi lebih baik. Dia mencontohkan kerja sama pemerintah dengan Chevron (Caltex) di Riau. Di sana Chevron mendapat bagi hasil 15 persen sendirian. Sementara itu, kerja sama dengan di Cepu, harus berbagi kepada tiga pihak yakni ExxonMobil (6,75 persen), Pertamina (6,75 persen, dan BUMD (1,5 persen). "Jadi porsi Indonesia di Cepu lebih besar yakni 93,25 persen. Sedangkan di Riau porsi pemerintah hanya 85 persen."

Dia menegaskan, pemerintah harus lebih jeli lagi meneliti dan mengevaluasi perjanjian kerja sama dan kontrak karya dengan perusahaan pertambangan asing. Hal ini wajib dilakukan agar penerimaan negara dari minyak dan gas itu bisa lebih maksimal. [16 Maret 2006]